8MPOKER - Orang-orang berjalan melewati mayat (penutup biru) setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala.
Gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala Sulawesi Tengah menimbulkan tsunami di Palu. Air bah dari laut itu menyapu bersih bangunan yang dilaluinya.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kerusakan yang ditimbulkan dari tsunami tersebut cukup parah. Banyak bangunan yang hancur dan rata dengan tanah.
"Kondisi pantai di Kota Palu pascatsunami. Kerusakan cukup parah. Bangunan hancur dan rata tanah. Beberapa korban meninggal ditemukan akibat gempa dan diterjang tsunami. Evakuasi terus dilakukan," tulis Sutopo dalam akun twitternya.
Dalam akun media sosialnya itu, Sutopo juga mengunggah foto-foto memilukan. Dalam potret itu tergambar suasana di kawasan yang dihantam tsunami.
Berikut ini foto-foto yang menggambarkan Palu seperti kota mati usai diterjang bencana tsunami.
Bangunan Luluh Lantak
Usai tsunami menerjang, bangunan yang berada di pantai hancur dan luluh lantak. Bahkan bangunan tersebut rata dengan tanah.
Tersisa Air Laut
Suasana kawasan pantai usai diterjang tsunami. Terlihat sisa-sia air laut yang menerjang kawasan tersebut
Hancur Tak Tersisa
Suasana kawasan pantai usai diterjang tsunami. Terlihat sisa-sia air laut yang menerjang kawasan tersebut
Hancur Tak Tersisa
Bangunan yang diterjang tsunami nampak hancur tak tersisa. Hanya satu pohon yang menjadi saksi sejarah bencana tersebut.
Aktivitas Lumpuh
Aktivitas Lumpuh
Warga berada di sisa-sisa puing bangunan yang hancur akibat tsunami. Sebuah motor juga mengalami rusak parah setelah ditimpa material bangunan.
Tak Terbatas
Wilayah yang parah setelah diterjang tsunami. Bangunan di wilayah tersebut habis tersapu bersih air bah tsunami.
Wilayah yang parah setelah diterjang tsunami. Bangunan di wilayah tersebut habis tersapu bersih air bah tsunami.
0 comments:
Posting Komentar